Senin, 11 Juni 2012

Polemik rekomendasi dukungan Partai Amanat Nasional

Polemik rekomendasi dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) ke duet incumbent Syahrul Yasin Limpo- Agus Arifin Nu’mang memberi dampak buruk bagi internal mereka. Apalagi,surat dukungan tersebut dikabarkan palsu dan hingga saat ini belum diakui oleh DPP PAN. Di sisi lain, kader dan pengurus PAN mulai dari level grassroot hingga elit di pusat, saling berbeda arah dukungan.

Ada yang ke kubu Syahrul- Agus (Sayang) dan ada juga yang ngotot ke kubu Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Sehingga,siapapun pasangan calon yang diberikan rekomendasi oleh DPP nanti,maka dukungan akan tetap terpecah. Sebab, sebagian pengurus dari awal sudah terang-terangan memberikan pernyataan dukungan ke dua pasangan tersebut dan sulit dibendung.

“PAN itu sulit lagi solid ke satu pasangan saja.Kondisinya tidak memungkinkan lagi, karena semakin terpola. Jadi, siapapun yang diberikan rekomendasi resmi, pasti kondisinya tetap seperti itu,” urai Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Makassar Adi Suryadi Culla kepada SINDO di Makassar, kemarin. Dosen Fisip Unhas ini menambahkan, perpecahan dukungan pengurus dan kader partai itu akan berdampak pada soliditas partai jelang Pemilihan Legislatif 2014. Jika, tidak ada langkah antisipasi dari DPP, kata dia, maka bisa berpotensi merugikan perolehan suara partai.

“Sampai sejauh ini, saya juga belum melihat adanya ketegasan DPP soal aturan tentang sanksi bagi kader dan pengurus yang tidak menjalankan amanah partai. Makanya, Pilgub Sulsel itu makin mengancam soliditas internalnya,” tambah Adi. Seperti diberitakan, DPP PAN dikabarkan sudah memberikan dukungan resmi ke Syahrul-Agus. Hal itu ditandai dengan surat rekomendasi tertulis yang disampaikan Ketua DPW PAN Ashabul Kahfi,akhir pekan lalu. Hanya saja,surat dukungan yang ditandatangani Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa itu diduga palsu.Sebab,sejumlah pengurus DPP membantah sudah mengeluarkan rekomendasi.

Ditambah lagi klarifikasi dari Sekretaris DPW PAN Buhari Kahar Mudzakkar yang menyatakan dukungan resmi PAN belum diterbitkan. Selain polemik itu, pengurus dan kader PAN di daerah juga sebagian sudah menjadi bagian pemenangan dua pasangan, yakni Sayang dan IA. Bahkan,tidak sedikit di antara mereka tak akan menghiraukan sanksi yang bakal diterapkan partainya jika tidak menjalankan keputusan resmi nanti. Pengurus DPP PANAhmad Mumtaz Rais saat berada di Makassar, kemarin,juga mempertegas bahwa partainya belum mengeluarkan rekomendasi resmi ke kandidat manapun.

Alasannya, sejauh ini DPP masih melakukan kajian siapa yang layak diusung. “Jadi tidak benar kalau DPP sudah mengeluarkan rekomendasi resmi. Belum ada yang final sampai sore ini (kemarin). Semua masih berpeluang, Syahrul, Ilham, termasuk Rudiyanto Asapa,” tegas Mumtaz yang juga putra Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN,Amien Rais. Anggota DPR RI ini mengharapkan, pengurus dan kader tetap sabar menunggu rekomendasi resmi.Alasannya,mekanisme di internal partai masih berjalan, baik kajian berdasarkan fakta tren survei, maupun pertimbangan partai ke depannya.

“Tidak usah kita berpolemik soal dukungan.Kita percayakan saja ke DPP dan menunggu hasil resminya.Tapi sekali lagi, ketua umum dan sekretaris jenderal belum menandatangani rekomendasi di pilgub Sulsel,” tambah Mumtaz yang menghadiri deklarasi pencalonan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi di Stadion Andi Mattalatta Makassar, kemarin.

Disinggung perpecahan dukungan, dia meminta agar semua kader bisa bijaksana menyikapi apapun keputusan partainya. Sebab, bila ada yang tidak menjalankan itu, maka bisa berdampak pada pemberian sanksi, sekaligus membuat partai tidak solid.

0 komentar:

Posting Komentar